The Colour of Day

colour smoke

Hariku merah

Semerah ketika motivasi datang dan memaksa untuk bangkit dan berani

Tetapi juga semerah darah yang tercucur

ketika pengorbanan penuh semangat membara

Hariku biru

Sebiru langit dipagi yang sejuk beraroma embun

yang damai mendamaikan ketika dekat dengan dekapNya

Tapi dapat sebiru air laut yang dapat buat siapapun terbawa ombaknya

seperti pada saat marah, tak tahu dimana letak kesabaran dan etika karena jauh dariNya

Hariku hijau

Sehijau dedaunan selepas hujan yang masih basah menyegarkan

Sesejuk senyum sapa salam pada orang dan sahabat terdekat yang selalu mengembang dibibir

tapi, dapat jadi hijau pekat seperti racun

ketika rasa kecewa datang dan merusak segala kepercayaan

 

Kadang tanpa warna… Polos seperti warna hvs

ketika tak ada motivasi, rasa ingin bangkit, dan bahkan rasa percaya kepada selain diri

Perasaan ingin melanjutkan tugas, mengerjakan kewajiban bahkan kebutuhan

Tak ada secercah pun

Itu warnaku.

 

sajak tentang kehidupan

Teori Pohon

tree roots

Kata pak Agus, hidup ini seperti teori pohon.

Semakin tinggi pohon, maka semakin kencang angin yang menerpanya. Maka dari itu, bukan batang melainkan akarnya lah yang tumbuh memanjang kedalam untuk memperkokoh pohon tersebut.

Seperti kehidupan, ketika kita ditempatkan pada tempat yang tinggi, entah posisi atau apapun itu, jadi pusat terhatian, banyak tanggung jawab. Maka cobaan lah yang akan kita dapat lebih.

Maka dari itu, memperdalam aqidah yang telah dibangun sejak dulu, adalah salah satu cara memperkokoh posisi yang kita dapati.

 

pict source

Kelas Seberang

Dapat tercuri pandang kelasmu yang jauh diseberang sana

Selalu bertanya-tanya apakah dirimu ada didalam

Sungguh, rindu ini sangat terasa

Hanya sehari belum bertemu seperti setahun tak bertemu

Kamu, penghuni kelas seberang?

Betapi egoisnya kamu mencuri utuh hatiku

yang harusnya ku simpan disini

Huh, salah cinta jika gila, salah cinta juga jika

terlalu banyak optimisme

Apa arti pertemuan kita jika bertemu saja sudah buat aku

terbata-bata

Aku syukuri jarak yang ku dapat

Kelas kita yang bersebrangan pun juga

Seindah apapun huruf terukir, dapatkah ia bermakna

jika tak ada jarak?

Bukankah kita baru bisa bergerak jikalau ada jarak?

dan… saling menyayang jika ada ruang

Begitu juga kasih sayang

Rasa terima kasih ku ucapkan kembali

Atas jarak yang timbulkan rasa ini

 

 

Brebes, 12 September 2015

Matahari

banner-beach-draw-overlay-Favim.com-2020581

Saat matahari bersedih, tidak ada yang tahu tentangnya

Awan datang menutupnya

Hanya sahabat seperti petir dan kilat

Hidupnya benderang, seperti saat badai

Saat ia menangis, tangis matanya akan kalah

dengan tangisan awan

Petir dan kilat pun hanya datang menghibur

Tapi sinarnya malah meredup

Matahari, serba salah!

Kanker, siswa malas di lapangan upacara

Padahal, ia hanya coba bantu ibu yang payah

Setelah mencuci pakaian yang jumlahnya tak tererahkan

Ia hanya coba bantu petani keringkan gerabahnya

Nelayan yang jemur emas beringsang nya

Matahari, jangan salahkan dia

Hibur dia

dengan elektronika non PVC

karena sudah terangi dunia

 

 

Brebes, 11 Juni 2015