Qurban Kedua

Selamat-Hari-Raya-Idul-Adha-2015

 

Qurban kali kedua di Al-Hikmah dua. Sudah lewat enam hari yang lalu memang. Tapi masih terasa. Coba kembali ke kenangan kemarin.

Malam hari, tanggal 23, pondok adakan acara takbiran di gedung serbaguna. Aacaranya rame sekali, penampilan takbir keliling antar komplek putri. Setiap komplek wajib menampilkan pertunjukkan takbir kelilingnya, ada yang menari, drama, dll.

Ditengah acara, sebenarnya belum dipertengahan, masih awalan acara, terserang keram perut yang bikin ga kuat banget. Kalau seperti ini ceritanya lebih baik pulang. Aku pulang bersama satu temanku, karena itu adalah acara wajib maka mau tidak mau harus melewati kumpulan pengurus dan menjawab beberapa pertanyaan.

Sampai dikamar sepi sekali, karena semua santri pergi ke acara tersebut. Suara takbir masih terdengar meskipun jarak antara asrama dan gedung serbaguna cukup jauh. Hari itu ku tutup dengan istirahat yang lebih cepat dari biasanya.

Idul Adha pun tiba, الله أَكْبَر الله أَكْبَر الله أَكْبَر…. Takbir berkumandang kesemua arah yang aku kunjungi. Sayangnya, pada hari itu tidak dapat shalat Ied bersama. Banyak yang bustelan hari itu, wali santri mengunjungi anak-anaknya di pondok. Kebersamaan Idul Adha makin terasa saja. Meskipun orang tua tidak ikut berkunjung kesini juga, melihat teman bersenda gurau dan melepas rindu dengan orang tuanya pun sudah cukup.

Hari berjalan sibuk dipondok. Yang enak ya itu, bebas dari pengurus, mereka sedang sibuk dengan acara yang ada. Tidak ada pengontrolan shalat di masjid, pengontrolan bangun pagi shubuh, pengontrolan kamar mandi. Hehehe

‘Mana dagingnyaaaaa?’ kata itu selalu berada disetiap tempat. Akhirnya sebagai makan malam, pondok membagikan rendang beserta ketupat. Semua teman-teman senang , termasuk aku. Makan malam bersama pun berlangsung hingga kekenyangan.

Esoknya, suasana Idul Adha masih terasa, makin banyak santri yang dikunjungi oleh orangtuanya. Lebih asiknya lagi, mereka membawakan daging qurban yang sudah dimasak menjadi sate, rendai, gulai, dll. Kami makan besar lagi. Lucunya, banyak dari teman-teman yang mendapat diare karena makan daging terlalu banyak, kenapa bisa begitu, aku tidak tahu, hahaha.

Malam harinya kami dapat rendang dan gulai lagi dari pondok, wuaah mau kenyang gaya apa lagi hari ini. Kekenyangan pun terjadi di hari berikutnya.

Tiap hari berturut-turut makan daging, sampai kekenyangan lagi. Terimakasih Ya Allah atas Idul Adha kali ini yang Insyaa Allah penuh dengan berkah.

Itu adalah cerita pendekku,mengulang kembali Idul Adha enam hari lalu.

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *